Artikel
Yudha Adhyaksa
09 Nov 2024
Mengapa target konsumen tidak membeli produk kita?”
Inilah pertanyaan dan keluhan yang sering terjadi oleh penjual. Mereka sudah mencoba beragam cara, tetap saja penjualan masih jauh dari target.
Kenapa bisa begitu? Karena bisa jadi Anda melakukan 4 kesalahan pemula seperti ini.
Itulah 4 hal paling mendasar yang membuat pasar enggan membeli jualan Anda. Nah sekarang ketahuilah caranya untuk membalik situasi diatas sehingga mereka mau membeli, bahkan berebut penawaran Anda.
Perhatikan 2 elemen penting ini untuk mengclosing konsumen.
Orang membeli orang. Lihatlah Apple, orang membeli karena Steve Jobs dan ide visionernya. Windows dibeli karena dibuat Bill Gates, si jenius yang bermimpi ada komputer disetiap rumah, padahal waktu itu harga komputer mahal sekali.
Karena itu, janganlah berpikir bisa mendapat pembeli dengan cara hard selling. Promosi ba bi bu tanpa perkenalan, iklan panjang lebar di tengah malam, nyepam di komentar tanpa peduli nyambung atau tidak dengan topik.
Lakukanlah:
Kenapa saya sering mengulang ‘sharing dulu baru jualan’ ?
Karena orang tidak senang dijuali dan mereka belum kenal Anda. Setelah kenal, timbul rasa percaya, barulah mereka mau menyambut penawaran produk Anda.
Manfaat produk Anda harus dibutuhkan calon konsumen, itu sudah pasti. Dan Anda perlu riset agar tepat menilai calon konsumen dan sehingga mampu menawarkan produk di saat yang tepat juga.
Namun, penawaran dan tagline menarik saja, tidak cukup menggerakkan konsumen. Buatlah penawaran produk Anda tidak bisa ditolak (irresistable offer) dengan cara :
Inilah contoh penawawan sulit ditolak untuk membuat calon pembeli auto transfer (langsung membayar).
Dengan konsisten menerapkan strategi irresistable offer pada iklan akan selalu membuat Pembeli berebut penawaran Anda.
Selalu tes dan ukur setiap upaya promosi. Tujuannya untuk mencari pola sukses dalam memperbesar konversi penjualan. Lakukan evaluasi ini per pekan, per bulan, paling baik setelah promosi dilakukan.
Contoh riil:
Evaluasi terhadap Kelas Online “Berilmu Sebelum Berbisnis” di awal bulan dengan melihat 3 aspek profesi, asal, dan sumber peserta.
Ternyata kelas ini banyak diikuti kalangan karyawan, selebihnya berprofesi macam-macam.
Jumlah peserta terbanyak dari Jawa khususnya Jawa Barat dan diikuti oleh daerah lain bahkan sampai ke Jerman dan Qatar.
Inilah cara membaca datanya
Sumber iklan terbesar berasal dari paid promote Instagram selanjutnya sumber lain dari Reseller, Landing Page, dan Facebook Ads.
Berbekal data, action plan berikutnya adalah mentargetkan upaya pemasaran terbesar pada calon peserta dari profesi pegawai, menyasar provinsi Jawa Barat, serta memperbanyak Paid Promote Instagram. Upaya pun lebih tertarget dan efisien.
INGAT! Ukur hasil promosi Anda begitu selesai atau paling lambat bulan berikutnya. Selamat mempraktekkan!
Artikel
Tahukah Anda, meskipun banyak orang sudah belajar ilmu Developer, tetap saja mereka gagal. Lho kok bisa begitu? Developer Property Syariah sama seperti pelaku bisnis lain, bisa gagal karena bisn...
Yudha Adhyaksa
03 Nov 2024
Tulisan ini untuk Anda yang sering bertanya, “Apakah sekarang waktu yang tepat untuk berbisnis?” Situasi setiap orang unik. Bisa jadi niatnya berbisnis sudah kuat lantas membatalkan...
Yudha Adhyaksa
02 Nov 2024
Nah sekarang saatnya menggunakan ilmu Facebook sebagai alat berbisnis. Meski Facebook ada sejak 2004 tapi banyak pengusaha tidak aktif membuat status. Itu wajar, karena masih banyak&...
Yudha Adhyaksa
02 Nov 2024
Daftar Sekarang
Dapatkan semua Kelas baru gratis
dengan berlangganan