background

Artikel

Tidak Mudah Kerjasama, Maksimalkan Modal Sendiri Saja!

05 Dec 2024

Cover

Kalau ada yang bilang begini, jangan percaya bulat-bulat

“Ngapain pake modal sendiri? Mending pakai uang orang lain, itu namanya pintar berbisnis!”

Mereka belum tahu sulitnya bekerja sama dengan orang lain. Tidak mudah lho! Di awal saja semua pemegang saham semangat, selang 6 bulan juga sudah sibuk sendiri.

Tidak mau lagi datang ke  pertemuan  dengan alasan masih kerjalah, akhir pekan waktu keluargalah, ada tamulah dan berbagai alasan lainnya. Intinya sama: tidak mau mengurus bisnis sama sekali!

Saya pernah menjalani syirkah Inan bersama 13 orang dan kini yang aktif hanya 30% saja. Sisanya tidak bisa diharapkan lagi kerjasamanya. Boro-boro bertemu, komunikasi WA pun bisa dihitung sekali setahun bahkan ada sekali dalam 3 tahun.

Subhanallah, padahal modal mereka masih tertanam disitu ...

Karena itu saya bisa katakan, cara terbaik memulai bisnis adalah dengan modal sendiri. Tidak ada jengkel, marah, sakit hati, iri, kecewa pada Mitra karena bersikap tidak adil. Satu-satunya yang dapat disalahkan ya diri sendiri. Nangis sendiri gara-gara caranya gagal, ketawa sendiri karena berhasil nge-deal kontrak besar.  

Tentu ini pemikiran subyektif. Bisa jadi di tangan Anda justru mampu menjaga semangat kemitraan hingga puluhan orang.

Strategi modal sendiri ini cocok untuk Anda yang:

  • Punya tabungan bisnis banyak hasil kerja sebagai pegawai.
  • Punya tabungan untuk pengeluaran pribadi 1 tahun ke depan
  • Kurang nyaman bermitra, karena banyak kepala semakin sulit membuat keputusan.
  • Trauma  kerjasama  bisnis  sebelumnya. Awalnya  semangat, selang 3 bulan melempem karena masing-masing sibuk sendiri.
  • Orang lain meragukan kemampuan bisnis Anda, sehingga motivasi utama Anda untuk membuktikan mereka salah.
  • Istri mendukung penuh ide Anda meski keluarga besar tidak.

Nah, berbekal pengalaman merintis bisnis dengan modal sendiri, saya akan berikan 4 strategi terbaik memaksimalkannya.

4 Strategi Terbaik Modal Sendiri

1. Lakukan produksi sesuai pesanan

Mulailah dengan skala  kecil yaitu memproduksi setelah Anda mendapat pesanan. Dengan cara ini Anda mendapat modal dari Pembeli.

Apa ada yang melakukan cara seperti ini? Banyak! Semua penjual produk inden melakukan ini. Kok pembeli mau?

Karena harga lebih murah, bahkan diskon besar jika tunai. Akhirnya banyak yang tertarik. Cara ini bagus untuk mengetes harga apakah cocok dengan segmentasi yang diincar.

Dan Anda juga bisa tawarkan pembelian bersyarat, contoh :

  • EO menjual tiket Early Bird lebih murah tapi seminggu saja.
  • Maskapai menjual tiket pesawat sangat murah, syaratnya beli diawal tahun untuk penerbangan akhir tahun.
  • Pengembang menjual rumah inden dengan diskon besar tapi syaratnya tunai.
  • Pengembang apartemen menjual unit Pre Launching dengan harga miring, tapi dibangunnya 3 tahun lagi.

2. Jaga pengeluaran pribadi tetap rendah

Masa berbisnis di awal adalah masa paling berat.

Saat pemasukan masih 0 atau minim sekali, namun pengeluaran pribadi tidak bisa ditekan. Jadi sangat bisa dimengerti apabila pemilik bisnis hidup irit demi mengembangkan bisnisnya. Ini bukan pelit pada diri sendiri tapi tahu cara menghargai uang.

Fakta membuktikan konglomerat dunia hidup sederhana meski asetnya berlimpah dan mampu membeli apa saja.

Contoh:

  • Warren Buffet (Berkshire Hathaway) tinggal di rumah pertamanya sejak 1958.
  • Mark Zuckerberg (Facebook, Inc) masih mengendarai mobil ‘cuma’ seharga US$30.000 atau sekitar Rp. 420.000.000.
  • Charlie Ergen (Dish Network) masih membawa bekal makan siangnya ke kantor lho.

3. Fokus kembangkan diri

Investasi terbaik adalah leher keatas.

Maksudnya Anda harus terus membaca buku, E-Book, E-Course, seminar, workshop meskipun jauh di luar kota atau harganya sangat mahal.

Tujuannya jelas, untuk menghindari kesalahan pembicaranya, belajar dalam waktu singkat dan terupdate perkembangan teknik terbaru di pasar.

Tapi ingat ya, jangan serampangan beli ilmu sampai keluar dari jalur bisnis. Selektiflah memilih ilmu yang sesuai bidang bisnisnya agar tetap fokus.

Contoh

Seorang developer perumahan seharusnya mempelajari:

  • Strategi negosiasi agar calon mitra mau kerjasama.
  • Tekhnik Digital Marketing agar calon pembeli survey.
  • Trik iklan untuk menonjolkan nilai strategi lokasi proyek.
  • Cara follow up konsumen agar cepat tandatangan akad.
  • Ilmu persuasi untuk meng-closing konsumen online.
  • Ilmu menguasai panggung saat Customer Gathering.
  • Ilmu Akuntansi untuk mencegah penyalahgunaan uang.

Sedangkan pengusaha kuliner membutuhkan ilmu:

  • Teknik food photography agar gambar mempesona.
  • Trik jitu edit video agar semakin menggugah selera.
  • Cara berpromosi sensasional agar follower ke toko.
  • Metode pembukuan tepat sesuai skala bisnis untuk merekam seluruh pemasukan dan pengeluaran.

4. Perbesar biaya marketing

Pernah ada seorang developer pelit tidak mau mengeluarkan biaya iklan Marketplace Rp. 600.000 setahun. Dia lebih memilih membayar fee agen total Rp. 68.500.000 padahal mereka juga menggunakan Marketplace. Nasi sudah jadi bubur, setidaknya dia bisa berbagi pengalamannya agar developer lain tidak mengikuti jejaknya.

Apa saja sih biaya marketing itu? Gampangnya segala biaya yang dikeluarkan untuk berpromosi ; brosur, billboard, signboard, pameran, spanduk, website, open house, FB Ads dan IG Ads.

Jangan takut menganggarkan biaya marketing demi menemukan pola suksesnya. Habiskan untuk mencoba berbagai strategi dan pastikan Anda selalu ukur efektivitas iklan di setiap media.

 

Belajar juga

Artikel

Baca Artikel Lainnya

Thumbnail
5 Kasus Permodalan Pengusaha Hijrah

Sebagai pengusaha, kita tahu bahwa pengetahuan yang didapat tidak selalu bisa diterapkan di kehidupan nyata. Solusinya tidak bisa dipakai karena sifatnya terlalu umum, padahal masalah di lapangan terl...

Yudha Adhyaksa

04 Nov 2024

Thumbnail
Kalau Resign, Anak Istri Dikasih Makan Dari Mana?

“Ustadz, saya tahu penghasilan saya riba. Tapi berat bagi saya buat hijrah. Anak saya butuh uang kuliah. Setiap bulan keluarga butuh uang. Kalau saya resign, hilang rezeki, bagaimana saya kasih...

Yudha Adhyaksa

04 Nov 2024

Thumbnail
Miliki 4 Sifat Utama Pengusaha Muslim

Semua hal besar bisa terwujud setelah Anda memiliki karakter pengusaha Muslim sejati. Dan tentunya, contoh karakter  terbaik  sepanjang  masa  adalah  teladan kita Ras...

Yudha Adhyaksa

03 Nov 2024

Daftar Sekarang

Ilmu Pengusaha Syariah

Terlengkap

Dapatkan semua Kelas baru gratis
dengan berlangganan

Langganan Sekarang Image